collection

collection

Kamis, 09 Mei 2013

"Apakah mereka Dengki pada manusia atas apa yang Alloh karuniakan kepadanya...???"



Kedengkian (Hasad) itu seperti makanan asin yang senantiasa merapuhkan tulang. Hasad itu juga seperti penyakit kronis yang selalu menggerogoti tubuh pelan-pelan hingga rusak dan membusuk. Ada ungkapan : "Tak ada yang menyenangkan dari seorang pendengki, karena ia akan selalu menjadi musuh dalam selimut". Ada pula orang-orang yang berkata seperti ini: "Celaka benar seorang pendengki, memulai dengan persahabatan dan mengakhiri dengan pembunuhan".

  • Saya berusaha mencegah diri pribadi saya dan juga anda agar tidak mengidap penyakit dengki. Ini merupakan wujud kasih sayang saya terhadap diri saya maupun terhadap Anda sebelum dapat menghancurkan kasih sayang kepada orang lain. Bagaimanapun, dengan dengki terhadap orang lain, kita sama halnya dengan memberi makan kegalauan kepada daging-daging kita, memberi minum kegelisahan kepada darah kita, dan menebarkan rasa kantuk kepada pelupuk mata kita kepada orang lain.
  • Seorang pendengki, ibarat orang yang menyalakan pemanggang roti, lalu setelah panas ia menceburkan dirinya sendiri ke dalam pemanggang tadi. Keresahan. kecemasan dan kegelisahan hidup merupakan penyakit-penyakit yang dilahirkan oleh sifat dengki untuk mengakhiri ketenteraman, kesejahteraan, dan kebahagiaan hidup. Bencana besar yang menimpa seorang pendengki adalah dikarenakan ia selalu melawan Qadha (ketentuan Alloh SWT), menuduh Alloh tidak adil dalam kebijakan-Nya, melecehkan syariat, mengesampingkan kewajiban dan selalu menyelewengkan dari ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Rosululloh. 
  • Sungguh, kedengkian itu merupakan penyakit yang tidak bakal mendatangkan kebaikan. Seorang pendengki akan selalu panas ketika melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dan kelebihan. Dan itu akan berlanjut sampai ia mati, atau kadang-kadang sampai kenikmatan itu orang lain tadi sudah tidak ada lagi.
  • Sungguh, mari kita belajar untuk menghindari dan menjauhkan rasa DENGKI itu, dan mari kita selalu berlindung kepada Alloh SWT agar tidak bergaul dengan seorang pendengki, karena Dia-lah yang selalu mengawasi kita. ( Alloh SWT Maha Mengetahui, lagi Maha Kaya ).
  • Semua orang boleh diajak bersahabat, kecuali seorang pendengki. Sebab, orang pendengki akan selalu membawa kita agar menyepelekan nikmat-nikmat Alloh, menanggalkan semua kepribadian baik kita, melepaskan ciri kehormatan kita, dan meninggalkan semua sejarah baik kita. Itulah hal-hal yang akan membuat seorang pendengki menerima meski mungkin dengan berat hati. Akan tetapi, bukankah kita mendengki...??? Betapapun, seorang pendengki itu tetap seperti ular hitam berbisa yang tidak akan pernah diam sebelum menyemburkan bisanya pada tubuh yang tak berdosa.
 Sumber : DR. Aidh al-Qarni